Tapidengan bahan double hicon yang lembut dan adem, banyak yang menggunakannya sebagai furing. Tapi kekurangan dari kain double hicon ini adalah lebarnya yang kecil (lebar kecil) yaitu 115 cm, jadi untuk gamis atau pakaian yang memerlukan furing, biaya materialnya alias bahan double hicon yang harus digunakan menjadi lebih banyak. Denganmenggunakan bahan Double Hycon yang sangat nyaman dan ringan saat digunakan, karena bahannya 100 persen katun, sehingga sangat dingin dan tidak panas karena menyerap keringat. Bella Square pollycotton hijab segi empat ini, kami SakeeNa yang produksi yang merupakan produk paling laris saat ini, karena modelnya mudah diatur dan dibentuk. A Pengertian busana 1. Busana secara umum adalah: a. Semua yang dipakai dari ujung rambut sampe ujung kaki termasuk pelengkap, rias wajah dan rambut. b. Bahan tekstil atau bahan yang sudah dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk menutup tubuh seseorang. 2., Desain jilbab atau kerudung jenis bisa bisa juga dibuat dengan istilah double hycon . Cobalihat katalog bahan kain double hycon harganya mulai Rp 4.500 tersebar di berbagai toko online, bandingkan jual Bahan Kain Double Hycon ori dan Bahan Kain Double Hycon kw dengan harga murah. Selamat Datang di katalog.or.id, Semoga Rezekinya semakin banyak & berkah 1000x lipat. Bahandouble hycon seperti apa. Banyak para hijaber terinspirasi dengan jilbab yang di pakai oleh cintia bella karena ketenarannya itu maka hijab ini dinamakan bella square. Awalnya banyak yang menggunakannya sebagai lapisan dalam baju atau furing karena pada umumnya bahan furing itu banyak yang panas dan kurang lembut. Bahan kain sering hmC81B. Mengenal Bahan Double Hicon Untuk Kerudung Segiempat Saat ini banyak kerudung yang menggunakan bahan kain double hicon. Atau bagi sebagian orang banyak yang menyebut kain ini dengan nama double sifone. Tapi sebenarnya ada perbedaan antara kain sifon dan hycon. Bahan jenis double hicon ini sangat adem dan memiliki tekstur yang lembut. Pada awalnya bahan ini sering dipakai sebagai lapisan untuk bagian dalam baju atau furing. Penggunaaan bahan furing saat ini banyak beralih ke bahan double hicon. Karena kebanyakan bahan furing yang digunakan terasa panas dan kurang lembut. Dengan hadirnya bahan double hicon yang lembut dan adem sehingga kain ini banyak digunakan. Kekurangan Kain Double Hicon Apakah kain double hicon ini ada kekurangan? Ya, Kekurangan dari kain double hicon ini adalah memiliki lebar kain yang sangat kecil yaitu 115 cm. Jadi jika ingin dibuat pakaian atau gamis yang memerlukan furing maka bahan double hicon yang harus digunakan menjadi lebih banyak. Misalkan saja kita akan menggunakan furing dari bahan kain yang lain misalnya seperti katun paris. Mungkin hanya membutuhkan 2 meter karena kain ini lebar. Tapi jika menggunakan kain double hicon bisa jadi diperlukan 3 meter untuk mengejar ujung gamis dan lengannya. Kenapa Saat ini Banyak menggunakan double hicon Untuk Kerudung Segi empat ? Banyaknya bahan kain yang digunakan untuk kerudung saat ini. Membuat pemakai kerudung mencari kesempurnaan bahan yang enak digunakan dan mudah untuk dipakainya. Pembeli kerudung segi empat dipasaran saat ini pasti banyak menemukan bahan yang susah dan agak licin. Dan mencoba dengan bahan kerudung segi empat dengan bahan yang berbeda. Tapi dipakai terasa kaku, di kepala terasa “mengembang” sehingga tidak nyaman untuk dipakai. Bahan double hicon hadir sebagai solusi bahan kerudung yang enak dipakai, lembut dan adem dan juga memiliki teksturnya yang “jatuh”. Dan yang terpenting kenyamanan saat dipakai membuat kepala tidak terasa “ngembang”. Dan memang terbukti kerudung dengan bahan double hicon ini langsung meledak dipasaran. Karena kualitasnya yang bagus yang tidak kalah dengan jilbab paris. Ciri-Ciri Bahan Double Hicon Bahan double hicon memiliki Serat kain yang lebih rapat dibanding kain paris kw1. Bahan double hicon juga lebih lembut dan halus dan tidak licin. Bahannya double hicon jatuh / tidak ngembang dan memiliki bahan yang tipis tetapi tidak setipis Sifon. Untuk anda yang yang ingin menjahit kerudung double hicon. Anda dapat mencobanya di Konveksi Kerudung Bandung. Disamping harga jahitnya yang relatif jauh lebih murah dibanding konveksi lain. Konveksi Kerudung Bandung juga dapat mengerjakan dengan tepat waktu. Dan dengan adanya dukungan tim produksi yang telah berpengalaman. Kami akan bekerja dengan profesional untuk memberikan hasil yg maksimal dengan kualitas optimal. Dunia hijab sudah semakin modern, banyak para designer beralih untuk menciptakan karya berhijab yang elegan dan cantik. Oleh sebab itu berhijab sekarang sudah menjadi trend anak mudan dan para ibu2. Dalam berhijab ada banyak macam variasi dan terbuat dari berbagai macam jenih bahan kain. Nah apakah anda tau apa Bahan Double Hicon ? Bhan double hicon merupakan Suatu jenih bahan untuk hijab yang sifatnya adem ketika digunakan, selain itu bahan ini terlihat sangat padat dan warnanyapun terlihat menyatu, dan jika digunakan akan terlihan cantik. Selain itu bahan Double Hicon memiliki tekstur yang halus dan simple, jadi anda akan nyaman jiga mengenakan hijab dari bahan double hicon. Bahan ini berbeda dengan kain paris, bahan ini tidak licin, tipis tapi tidan setipis bahan gambar dari bahan double hicon LifeStyle Related Post Kerudung atau hijab jadi salah satu fashion item terpenting bagi hijaber untuk menunjang penampilan sehari-hari. Tak heran kalau mereka pasti akan memilih hijab dengan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan style masing-masing. Mulai dari memilih jenis bahan yang nyaman digunakan, menentukan model sampai pemilihan motif pada hijab. Nah, untuk tahun 2018 ini saya mengamati model hijab yang digemari hijaber jadi lebih simpel. Tren hijab tak lagi fokus pada model tapi lebih ke pilihan jenis kain atau bahan yang digunakan. Kalau teman-teman mengamati, sekarang ini tren hijab memang masih booming dengan motif printing atau lebih dikenal dengan sebutan printed scarf, tapi model dan pilihan bahan yang digunakan cenderung itu-itu saja. Padahal pilihan jenis bahan untuk hijab sebenarnya beragam, seperti paris, cotton, polycotton, crepe, hycon, diamond, organza dan yang paling hits sejak pertengahan tahun 2017 adalah voal. Selain voal, bahan hijab yang paling menjamur digunakan oleh para desainer dan pemilik bisnis hijab online serta jadi pilihan hijaber adalah polycotton. Voal dan polycotton, bisa dibilang jadi primadona bahan hijab yang sedang ngetren di awal tahun 2018. Para pebisnis hijab berlomba-lomba menawarkan koleksi hijab menggunakan kedua bahan tersebut dengan harga bersaing. Tapi untuk model hijab, mereka cenderung mengkreasikan bahan voal dan polycotton menjadi hijab segiempat polos. Namun, beberapa desainer atau produsen hijab ada juga yang masih menggunakan bahan voal untuk hijab printing. Buat teman-teman yang menggunakan hijab, lebih suka memakai hijab dengan bahan voal atau polycotton nih? Kalau saya sendiri sih fans berat hijab berbahan voal sejak akhir tahun lalu. Saya mulai mengenal dan jatuh cinta dengan bahan voal sejak printed scarf ngetren di kalangan hijaber dan jadi andalan koleksi sejumlah desainer serta produsen hijab. Selain karena bahannya lembut dan nyaman digunakan, hijab berbahan voal juga mudah dibentuk. Wah, pokoknya saya lagi senang-senangnya dengan hijab berbahan voal, deh! Lantas bagaimana dengan bahan polycotton? Nggak seneng nih? Ya, kalau harus memilih sih, saya tetap menjatuhkan pilihan pada hijab berbahan voal. Kenapa? Emang voal dan polycotton beda banget ya kualitas bahan dan 'rasanya' saat digunakan untuk beraktivitas? Well, saya jawab selengkapnya lewat penjelasan singkat di bawah ini ya, simak yuk! Voal Voile Nama voal diambil dari bahasa Prancis, voile, yang artinya adalah jilbab. Menurut keterangan yang dirangkum dari berbagai sumber, voal merupakan jenis kain yang memiliki kandungan bahan 100% serat alam yang namanya katun cotton sehingga halus, lembut dan mudah dibentuk. Nggak heran kalau voal jadi bahan yang memiliki harga lebih mahal dibanding bahan hijab lainnya karena kandungan bahan murni yang terbuat dari serat alam dan menawarkan kenyamanan buat dipakai beraktivitas. Bahan voal biasanya memiliki detail atau motif dan serat kainnya juga terlihat lebih jelas. Saat dipegang, hijab yang menggunakan bahan voal terasa tipis tapi tidak transparan dan materialnya lebih kaku jika dibandingkan dengan hijab berbahan polycotton. Jadi, dengan teksturnya yang lembut dan tipis, hijab berbahan voal sangat cocok digunakan saat siang hari terutama di musim panas karena akan terasa adem dan mudah menyerap keringat. Sementara karena materialnya cenderung kaku, saat digunakan sebagai hijab, bahan voal mudah dibentuk, tidak mudah berantakan dan yang paling penting bagi saya adalah tetap tegak di bagian dahi. Bahkan, kalau saya lagi malas setrika, hijab berbahan voal nggak lecek dan mudah dibentuk. Tapi nih, ada beberapa koleksi hijab berbahan voal milik saya yang lebih mantep saat digunakan dengan menyetrika terlebih dahulu. Pasalnya, meski voal bahannya lembut dan adem, tapi juga gampang kusut. Apalagi kalau dilipat sembarangan, garis lipatan yang terbentuk terasa menganggu saat digunakan, bagi saya pribadi sih. Printed scarf berbahan voal jadi koleksi hijab yang jadi favoritku karena mudah dibentuk dan terasa nyaman dipakai untuk beraktivitas di luar ruangan. Sejumlah desainer dan produsen hijab saat ini lebih sering menggunakan bahan voal untuk dibuat menjadi model hijab segiempat dengan motif yang tidak pasaran. Bahkan ada yang sampai bekerja sama dengan ilustrator dan selebgram untuk menciptakan hijab yang unik dan berkarakter kuat. Namun, beberapa produsen hijab juga ada yang menawarkan hijab voal motif polos sebagai koleksi andalannya namun menjanjikan bahan yang berkualitas dan kenyamanan. Pilihan warna plain voal koleksi dari Ederra Indonesia dengan tekstur lembut, menyerap keringat, tidak transparan, mudah disetrika dan tetap tegak di dahi. foto Instagram/ederraid Menurut keterangan dan hasil obrolan singkat saya dengan Indah Wardani, pemilik brand fashion Ederra Indonesia, hijab berbahan voal diakui Indah, sapaan akrabnya, memang sangat nyaman digunakan sehari-hari karena teksturnya yang lembut dan bahan voal terasa adem saat digunakan sebagai hijab meski cuaca sedang panas. Sementara itu, Elita Barbara, produsen hijab dengan brand Elita Kerudung asal Yogyakarta menambahkan meski banyak produsen hijab yang menggunakan voal untuk dibuat menjadi hijab printing, bahan yang digunakan belum tentu 100% serat alami, pasti ada campuran bahan sintetis, entah berapa persen. Hawa, salah satu koleksi Kerudung Elita yang menggunakan bahan voal ultrafine. Salah satu koleksi voal plain yang saya punya dari Kerudung Elita. Untuk harga, hijab voal polos dan motif memiliki perbedaan harga yang bervariasi. Namun hijab motif atau printed scarf yang menggunakan bahan voal cenderung lebih mahal bila dibandingkan dengan hijab voal polos. Hijab voal polos dipatok harga berkisar antara Rp 65 ribu hingga 100 ribu, sementara hijab motif dijual dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribuan. Perbedaan harga tersebut menurut saya sih ditentukan oleh kain voal yang diperoleh berasal dari lokal atau impor. Selain itu, motif ekslusif dan limited yang dicetak secara khusus pada bahan voal juga ikut mempengaruhi harga hijab motif atau printed scarf jadi lebih mahal dibanding hijab polos atau scarf motif biasa. Polycotton Kalau dari namanya sih, bahan polycotton merupakan campuran dari polyester dan cotton. Jika dibandingkan dengan bahan voal, polycotton memiliki tekstur yang halus dan lembut namun masih belum bisa mengalahkan tekstur bahan voal yang memang lebih halus dan terasa adem karena ada linen serat alam. Meski demikian, saat digunakan sebagai hijab, bahan polycotton terlihat dan terasa lebih jatuh. "Polycotton jatuh dan tipis seperti bahan sifon sebagai bentuk gampangnya," kata Indah. Sementara itu, Elita Barbara mengungkapkan bahwa polycotton sebenarnya adalah merek, sementara nama kainnya adalah double hycon. Jenis kain ini termasuk campuran dari bahan sintetis yang namanya polyester dan bahan serat alam yang namanya katun cotton. "Bahan hycon sendiri juga ada, teksturnya lebih tipis lagi. Kadang, tiap pabrik atau brand ngasih nama kain itu beda-beda," imbuhnya. Polycotton versi brand hijab kenamaan, Vanilla Hijab. Vanilla memberi nama polycotton dengan sebutan Poton yang hadir dalam pilihan warna hasil celup sendiri. foto Instagram/vanillahijab Perbedaan bahan polycotton dengan voal lainnya adalah kemampuan untuk menyerap keringat. Bahan polycotton kurang menyerap keringat sehingga mudah bau bila digunakan beraktivitas. Meski demikian kelebihan bahan ini adalah nggak gampang kusut, jadi cocok buat traveler yang mungkin nggak sempat untuk setrika. Namun bagi saya pribadi, bahan polycotton cenderung lebih licin saat digunakan sebagai hijab dan tetap saja kusut. Jadi ya mungkin lebih cocok digunakan saat pergi ke acara tertentu dalam waktu singkat seperti kondangan. Selain itu bahan polycotton juga nggak mudah dibentuk dan yang paling menganggu adalah garis lipatan yang akan terlihat lebih jelas kalau nggak sempat menyetrika. Duh paling males deh kalau lagi keburu-buru tapi harus memakai hijab berbahan polycotton, ada yang setuju dengan saya? Nah, untuk harga, hijab yang menggunakan bahan polycotton lebih murah dari hijab berbahan voal, bahkan ada yang menjualnya dengan harga Rp 35 ribu saja. Murah meriah ya? Jadi, dari kedua jenis bahan di atas, mana nih yang jadi favoritmu untuk hijab? Voal atau polycotton?