Pourtélécharger le mp3 de Thola Al Badru Alaina Lirik, il suffit de suivre Thola Al Badru Alaina Lirik mp3 If youre looking to download MP3 songs on a free basis, there are several things you should take into account. The first is to make sure the downloader is not cost-effective, and its compatible for the platform youre using. So that you can save the files anyplace you want. If its not Thola'al Badru'alaina - Almanar Thola’al Badru ‘alaina Min Saniyatil Wada Wajaba Syukru ‘alaina Mada’al Lillahida’ Ayyuhal Mab’utsufiina Ji Tabil Amri Mutho’ Qod Tasaroftal Madina Marhaban Yaa Khoirodda’ Thola’al Badru ‘alaina Min Saniyatil Wada’ Wajaba Syukru ‘alaina Mada’al Lillahida’ Tholaal Badru Alaina by Adlani Rambe "Thola'al Badru Alaina" is Indonesian song released on 31 March 2022 in the official channel of the record label - "Musica Studio's". Discover exclusive information about "Thola'al Badru Alaina". Explore Thola'al Badru Alaina lyrics, translations, and song facts. - THOLA'AL BADRU -Thala’al Badru ‘alainaMin tsaniyatil wada’Wa jabassyukru ‘alainaMada ‘a lillahida’ Ayyuhal mab ‘utsufinaJi’tabil amril mutha’Ji’ta syarraft Lirik dan Terjemahan Thala'al Badru. Thala’al Badru ‘alaina Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita. Min tsaniyatil wada’ Dari lembah wada. Wa jabassyukru ‘alaina Dan wajiblah kita mengucap syukur. Mada ‘a lillahida’ Dimana seruan adalah kepada Allah. Ayyuhal mab ‘utsufina Wahai engkau yang dibesarkan di kalangan kami. Ji Video, Musik, lirik maupun chords lagu "Lirik, ESBEYE – Thola’al Badru Alayna" adalah hak cipta dari pengarang, penggubah, artis, group maupun produsen/label musik bersangkutan. Silahkan membeli produk asli (CD/VCD dll) pada alamat yang terdapat pada video diatas. Musica Studio's - Essentials Adlani Rambe | Official lyric video by Adlani Rambe performing Thola'al Badru Alaina Aktifkan NSP TELKOMSEL Thola’al badru ‘alaynâ min tsaniyyatil wadâ’i Terbitlah purnama di atas kita, dari arah Tsaniyyah al Wada’ وجب الشکر علينا ¤ ما دعا لله داع Mahalul Qiyam. Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, Wahai Rosul salam sejahtera untukmu. Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan Sholawat (rohmat) Allah untukmu. Bulan purnama telah terbit menyinari kami, Pudarlah purnama purnama lainnya. Belum pernah aku lihat keelokan sepertimu wahai orang yang berwajah riang. Tholaal Badru Alaina - Adlani Rambe Musisi muda asal Yogyakarta, Adlani Rambe meluncurkan single terbaru bernuansa Islami yang berjudul Thola'al Badru Alaina. Lagu religi 2022 ini wajib banget kamu dengerin karena mengandung kalimat sholawat kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi doa dan pujian-pujian. crIfAoD. - Membaca sholawat adalah wujud cinta kita terhadap Rasulullah Muhammad SAW. Salah satunya ialah dengan membaca lirik sholawat Thola'al Badru Thola'al Badru Alaina merupakan salah satu nasyid yang populer dalam tradisi Islam. Lagu ini diilhami oleh peristiwa penting dalam sejarah umat Islam, yakni kedatangan Nabi Muhammad SAW ke kota Rasulullah sedang hijrah ke Madinah, kalimat sambutan para wanita serta anak-anak merupakan thala'al badru alaina, yang artinya, sudah muncullah bersholawat kita mengenang jejak serta mengobati rindu terhadap beliau. Demikian tertulis dalam hadits oleh Abul Hasan Al-Khal' 'al-Badru' Alayna bahasa Arab طلع البدر علينا‎ merupakan nasyid yg dinyanyikan oleh kaum Ansar untuk nabi Muhammad ketika menyambut kedatangan Nabi Muhammad di Yatsrib sekarang Madinah pada tahun 622 M [1][2]. Lagu ini sudah berumur 1400 tahun serta disebut-sebut sebagai salah satu peninggalan kebudayaan Islam yg Juga Lirik Khobbiri ya Nusaima Lengkap ArabDalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang sejarah lagu Thola'al Badru Alaina, makna yang terkandung dalam liriknya, popularitasnya, dan pesan keindahan yang lirik sholawat Thola'al Badru Alaina Lengkap Lirik Thola'al Badru Alaina Arab, Latinطَلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنَاTala’a al-badru alaynāمِنْ ثَنِيَاتِ الْوَدَاعْMin thanīyāti al-wadā’“Wahai bulan purnama yg terbit terhadap kitaDari lembah Wadā’.”وَجَبَ الشُّكْرُ عَليْنَاWajab al-shukru alaynāمَا دَعَى لِلّٰهِ دَاعْMā da’ā lillāhi dā’“Dan wajiblah kita mengucap syukurDi mana seruan merupakan terhadap Allah.”أَيُّهَا الْمَبْعُوْثُ فِيْنَاAyyuhâl mab’ûtsu fînâجِئْتَ بِالْأَمْرِ الْمُطَاعِji,ta bil amril muthô’i“Wahai Nabi yg diutus pada kamiKau datang dengan kata yg wajib dipatuhi”جِئْتَ شَرَّفْتَ المَدِينَةJi’ta syaraft al-madīnahمَرْحبََاً يَا خَيْرَ دَاعMarḥaban yā khayra dā“Anda sudah mengangkat kemuliaan terhadap kota iniSelamat datang penyeru paling baik ke jalan Allah”طَلَعَ النُّورَ المُبِينُthaila’an nurul mubinنُورُ خَيرِ المُرْسَلِينnuru khairil mursalin“Telah keluar cahaya yg terangCahaya sebaik baik utusan”نُورُ أَمْنِِ وَسَلَامِِnuru amnin wa salamنُورُ حَقِّ ويَقِينnuru haqin wa yaqin“Cahaya keamanan serta keselamatanCahaya kebenaran serta keyaqinan”سَاقَهُ الَلَّهُ تَعَالَىsaaqahullahu ta’alaرَحْمَةََ لِلْعَالَمِينrahmatan lil’alamin“Allah ta’ala mencurahkan padanyaSebagai rahmat bagi sekalian alam”فَعَلَى البَرِّ شُعَاعٌfa’alaal barrisyu’aوَعَلَى البَحْرِ شُعَاعwa’alal bah’rissyu’a“Maka didaratan ada suatu pancarandan dilaut juga ada pancaran”مُرْسَلُ بِالحَقِّ جَاءَmursalun bil haqqi’ja aنُطْقُةُُ وَحْيُ السَّمَاءnutquhu wahyussama“seorang utusan yg sudah mengangkat kebenaranucapannya bimbingan wahyu dari Allah”قَوْلُهُ قَوْلٌ فَصِيحٌqauluhu qoulun fashihunيَتَحَدَّى البَلْغَاءyatahadal bulagho’“perkataannya fasihmudah di paham”فِيهِ للْجِسْمِ شِفَاءٌLatin fihi liljismi syifaفِيهِ لِلرُّوحِ دَوَاءfihi lirruhi dawa“beliau sebagai penyembuhluka serta pengobat jiwa”أَيُّهَا الهَادِي سَلَامٌayyuhal hadi salamanمَا وَعَى القُرآنَ وَاعma wa’al-qur’ana wa’“wahai sang petunjuk jalan..keselamatan untuk mereka yg belajar alquran”Sejarah Sholawat Thola'al Badru AlainaLagu Thola'al Badru Alaina lirik memiliki sejarah yang menggambarkan momen penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW dan perjuangan awal umat Islam. Pada masa itu, Nabi Muhammad dan para pengikutnya mengalami penganiayaan dan kesulitan di kota mendapatkan perintah dari Allah SWT, Nabi Muhammad dan para sahabatnya hijrah ke kota Madinah untuk mencari perlindungan dan melanjutkan dakwah mereka. Kedatangan mereka di Madinah disambut dengan sukacita dan kebahagiaan oleh penduduk itulah masyarakat Madinah, termasuk perempuan dan anak-anak, menyambut Nabi Muhammad dengan penuh kegembiraan. Mereka berkumpul di luar kota dengan membawa obor untuk menyambut kedatangan Nabi yang mulia. Lantunan salawat dan puji-pujian terdengar di sepanjang perjalanan Nabi dan para tengah malam yang gelap, bulan purnama terbit di langit, dan cahayanya menyinari jalanan Madinah. Kemunculan Nabi Muhammad dan para sahabatnya di tengah malam yang sunyi menjadi pemandangan yang indah dan menyentuh hati. Para penduduk Madinah yang terpesona oleh kehadiran mereka, tanpa ragu, meneriakkan "Thola'al Badru Alaina" yang berarti "Bulan purnama terbit atas kami."Pujian ini menggambarkan rasa syukur dan kegembiraan penduduk Madinah atas kedatangan Nabi Muhammad dan para pengikutnya. Mereka melihat kehadiran Nabi sebagai anugerah dari Allah SWT dan berjanji untuk mendukung dan melindungi Sholawat Thola'al Badru Alaina lahir dari momen tersebut, menjadi nasyid yang terkenal dalam tradisi Islam. Melalui liriknya, lagu ini membangkitkan semangat kecintaan dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad serta mengingatkan umat Islam akan momen penting dalam sejarah perjalanan dakwah saat ini, lagu Thola'al Badru Alaina lirik tetap populer di kalangan umat Islam di berbagai belahan dunia. Melantunkan lagu ini menjadi bentuk ekspresi rasa cinta, syukur, dan penghormatan kita kepada Nabi Muhammad, sekaligus mengingatkan kita akan keindahan perjalanan Islam yang dimulai di sholawat Thola'al Badru Alaina mengingatkan kita akan kekuatan dan keberkahan iman yang dibawa oleh Nabi Muhammad serta semangat solidaritas dan persatuan yang ada di antara umat Islam. Lagu ini menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa menjaga kebersamaan, saling mendukung, dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan shalallahu alayhi wa’alihi wasallam tak mau berpisah dengan orang2 yg mencintai beliau. Beliau selalu ingin dekat dengan mereka. Dijelaskan ketika Rasul berakhir dari Fatah Makkah,, kaum Anshar merasa cemburu menonton kaum muhajjirin memperoleh Rasul shallallahu alaihi wasallam membagi bagi ghanimah disaat berakhir perang Hunain didalam riwayat yg Tsiqah berakhir perang Hunain, Rasul membagi bagi kaum Muhajirin, sebab mereka telah kembali ke Makkah, tak tinggal semakin di Makkah balik lagi bersama Rasul ke Madinah, jadi Rasul shallallahu alaihi wasallam kasihan menonton kaum Muhajirin telah pulang kampung, di tinggal kampungnya ingin bersama Nabi Muhammad shallallahu alaihi Rasul membagi2 ghanimah terhadap Muhajirin serta pada mu’allaf serta kaum Anshar tak diberi jadi kaum Anshar mengeluh“Disaat kami susah kami yg dipanggil”ketika Rasul dalam desakan diperang Hunain, Rasul berbalik ke kanan serta kirinya serta berkata “Wahai kaum Anshar…”maka Anshar pun turun dari atas bukit – bukit serta mengatakan “Labbaik wa sa’daik ya Rasulullah” wahai Rasul kami datang, kami datang, kami bersamamu”,Mereka turun dari atas bukit dengan panggilan Nabi shallallahu alaihi wasallam, jadi kaum anshar berkata “Saat susah kami yg dipanggil, tapi ketika tahap pemecahan kami tak di beri..”Rasul shallallahu alaihi wasallam menjawab “Mereka kaum muhajjirin kembali kerumah2 mereka mengangkat ghanimah, mengangkat harta, mengangkat kambing, mengangkat onta, mengangkat kerbau, serta anda belum cukupkah apabila aku pulang ketempat kampung2 kalian, aku datang untuk anda tak cukupkah aku untuk kalian?Maka mereka ku berbagi harta tetapi anda ku berbagi diriku”Maka bergembiralah kaum Anshar mendengarnya“Sudah Ya Rasulullah, lumayan ya Rasulullah kami sangat gembira”Rasul shallallahu alaihi wasallam bersabda untuk menenangkan kaum Anshar seraya berkata“Jika seandainya kaum Anshar meninggalkan Madinah berangkat kelembah lain, aku akan ikut bersama kaum Anshar, apabila seandainya kaum Anshar berangkat kesuatu perbukitan keluar dari Madinah aku akan bersama kaum Anshar, apabila bukan sebab hijrah aku merupakan dari orang-orang Anshar” kata Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam”.Sedemikian cintanya Rasulullah tak mau berpisah dengan para kekasihnya, kaum Anshar sangat cinta pada Nabi Muhammad shallallahu alaihiwasallam, ketika beliau datang jadi THOLA’AL BADRU ALAINA bergemuruh dengan rebana menyambut kedatangan Nabi Muhammad shallallahu alaihi Rasul yg terusir disemua wilayah, terusir di Makkah, terusir di Tha’if serta di kawasan lainnya melainkan di Madinah justru di sambut dengan hangat oleh Kaum Anshor, jadi ketika itu Rasul shallallahu alaihi wasallam tak lupa cintanya kaum Anshar, yang rutin tak ingin pisah dengan Rasul shallallahu alaihi mempelajari sejarah Thola'al Badru Alaina lirik, kita dapat memperdalam pemahaman tentang pentingnya menghormati, menghargai, dan mengikuti jejak Nabi Muhammad sebagai teladan dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Lirik Thola'al Badru AlainaLirik Thola'al Badru Alaina dalam lagu ini mengandung makna yang sangat mendalam dan bermakna bagi umat Islam. Setiap kata dan kalimat yang terdapat dalam lirik tersebut mengandung pesan-pesan penting yang dapat menginspirasi dan menguatkan iman umat ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang makna-makna yang terkandung dalam lirik Thola'al Badru AlainaThola'al Badru Alaina Kalimat pembuka ini merujuk pada kedatangan Nabi Muhammad SAW di kota Madinah. Thola' berarti bulan purnama, Badru merujuk pada nama Nabi Muhammad SAW yang memiliki sifat-sifat kebaikan dan keindahan, dan Alaina yang berarti terbit di atas kami. Makna keseluruhan kalimat ini adalah bulan purnama yang indah terbit di atas kami, menggambarkan kedatangan Nabi Muhammad sebagai anugerah dan Thaniyyati'l-Wada' Bagian ini mengacu pada momen perpisahan Nabi Muhammad dengan penduduk Mekah ketika beliau hijrah ke Madinah. Hal ini menggambarkan pengorbanan dan kesabaran Nabi serta perjuangan awal dalam menyebarkan agama 'alaina Lirik ini mengajarkan tentang pentingnya rasa syukur kepada Allah SWT atas kedatangan Nabi Muhammad. Umat Muslim dianjurkan untuk menghargai anugerah ini dan menunjukkan rasa syukur yang shajara'tal-Wada' Bagian ini merujuk pada momen perpisahan Nabi Muhammad dengan pohon kurma di Mekah, yang menjadi tempat berlindungnya beliau saat diusir dari kota tersebut. Lirik ini menggambarkan hubungan yang kuat antara Nabi Muhammad dengan alam sekitarnya dan betapa berharganya momen perpisahan 'alaina min thaniyyatil-Wada' Lirik ini menegaskan kembali kedatangan Nabi Muhammad yang mulia sebagai sumber kebaikan dan cahaya bagi umat Islam. Bulan purnama yang indah terbit atas kami sebagai tanda keberkahan dan berkah yang membawa kebahagiaan dan lirik Thola'al Badru Alaina mengajarkan umat Islam tentang pentingnya menghargai, menghormati, dan mencintai Nabi Muhammad sebagai utusan Allah SWT. Lagu ini mengingatkan kita untuk merenungkan kebesaran dan keberkahan yang beliau bawa dalam agama lirik ini juga menjadi bentuk ekspresi rasa cinta, kebanggaan, dan penghormatan kita terhadap Nabi Muhammad serta mengingatkan kita untuk meneladani ajaran dan akhlak beliau dalam kehidupan Thola'al Badru Alaina memberikan pesan yang indah dan menggetarkan hati, mengajak kita untuk mengingat dan menghormati perjuangan serta kehadiran Nabi Muhammad lagu ini, umat Islam diberi pengingat untuk senantiasa menghormati dan mengikuti teladan beliau dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim yang baik dan berakhlak Keindahan dalam Lirik Thola'al Badru AlainaLirik Thola'al Badru Alaina tidak hanya memiliki makna religius yang dalam, tetapi juga mengandung pesan tentang keindahan dalam beragama dan menjalani kehidupan. Lirik ini mengajak umat Islam untuk merasakan dan menghargai keindahan yang terpancar dari ajaran Islam dan perjalanan hidup Nabi Muhammad ini adalah beberapa pesan keindahan yang terdapat dalam lirik Thola'al Badru Alaina1. Keindahan PenerimaanLirik Thola'al Badru Alaina menggambarkan keindahan penerimaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW. Kedatangan beliau di Madinah disambut dengan sukacita dan kebahagiaan oleh penduduk ini mengajarkan umat Islam tentang pentingnya menerima dan menyambut kehadiran orang-orang yang membawa kebaikan dan berkah dalam hidup Keindahan SolidaritasLirik ini menggambarkan bagaimana masyarakat Madinah, termasuk perempuan dan anak-anak, bersatu dan berkolaborasi dalam menyambut Nabi Muhammad. Mereka berkumpul dengan obor dan melantunkan salawat sebagai bentuk solidaritas dan ini mengajarkan umat Islam tentang keindahan solidaritas dalam beragama dan pentingnya mendukung satu sama lain dalam perjuangan menjalankan ajaran Keindahan Perjalanan HidupLirik Thola'al Badru Alaina juga menggambarkan keindahan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Dalam setiap langkah dan pengorbanan beliau, terdapat pesan-pesan penting tentang ketabahan, kesabaran, dan ini mengajarkan umat Islam untuk menghargai dan merenungkan setiap momen dalam perjalanan hidup kita, serta menemukan keindahan dalam setiap tantangan dan kebaikan yang kita Keindahan Cahaya dan BerkahLirik "Al-Badru 'alaina min thaniyyatil-Wada'" menggambarkan keindahan cahaya dan berkah yang terpancar dari kedatangan Nabi Muhammad SAW. Bulan purnama yang terbit atas umat Islam menjadi simbol dari cahaya, keberkahan, dan keindahan yang beliau ini mengajarkan umat Islam untuk menjalani kehidupan dengan cahaya dan berkah agama, serta menjadikan diri sebagai sumber kebaikan dan keindahan bagi orang lirik Thola'al Badru Alaina, umat Islam diajak untuk merasakan keindahan dalam menjalani kehidupan beragama. Pesan-pesan tersebut mengajarkan tentang penerimaan, solidaritas, perjalanan hidup, dan keberkahan yang dapat ditemukan dalam agama memahami dan menghayati pesan ini, umat Islam dapat menjalani kehidupan dengan penuh cinta, kebaikan, dan keindahan, serta menjadikan Islam sebagai sumber inspirasi dan panduan dalam setiap langkah hidup Badru Alaina lirik adalah salah satu nasyid Islami yang penuh makna dan keindahan. Liriknya mengingatkan kita akan kehadiran Nabi Muhammad SAW dan pesan-pesan suci yang beliau menyanyikan dan merenungkan lirik Thola'al Badru Alaina, kita dapat memperdalam rasa cinta, penghargaan, dan rasa syukur terhadap Nabi Muhammad serta menjadikan teladan akhlak beliau dalam kehidupan mengenal lirik Thola'al Badru Alaina dan maknanya, kita dapat memperkuat ikatan spiritual dengan Nabi Muhammad dan merasakan keindahan dalam memuliakan ajaran Islam. Mari kita sambut dan sebarkan pesan cinta dan keindahan ini kepada seluruh umat manusia. Simak ulasan mengenai lirik sholawat 'Thola'al Badru Alaina' dan terjemahannya berikut ini. Klik tombol Play untuk mendengarkan artikel - Merupakan sholawat yang menggambarkan ekspresi kegembiraan menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW, berikut adalah ulasan mengenai lirik sholawat 'Thola'al Badru Alaina' dan terjemahannya. Esok hari, yakni Sabtu 8/10/2022, umat Islam di Indonesia akan merayakan kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia selalu dirayakan dengan berbagai acara pengajian, kultum, dan yang paling sering, sholawat bersama. Adapun salah satu sholawat populer yang akrab di telinga masyarakat Indonesia adalah 'Thola'al Badru Alaina'. Berdasarkan sejarahnya, 'Thola'al Badru Alaina' merupakan syair yang mengekspresikan kegembiraan penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW yang hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Pada momen tersebut, penduduk Madinah berkumpul dan menunggu kedatangan Nabi Muhammad SAW beserta rombongan yang terlihat tengah berjalan mendekat di sebuah padang pasir. Hingga kini, sholawat 'Thola'al Badru Alaina' kerap dilantunkan di berbagai acara pengajian di Indonesia, terutama untuk menyambut kedatangan ulama, habaib keturunan Nabi Muhammad SAW, hingga ustaz. Baca Juga Lirik Sholawat Nahdliyah, Arab, Latin dan Lengkap dengan Artinya Adapun lirik 'Thola'al Badru Alaina', lengkap dengan terjemahannya bisa disimak di bawah ini. طَلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا، مِنْ ثَنِيَّةِ الْوَدَاعِ Thola'al badru 'alainaa, min Tsaniyyatil Wadaa Artinya "Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita. Dari lembah Wada." وَجَبَ الشُّکْرُ عَلَيْنَا، مَا دَعَا لِلهِ دَاعِ Wajabas syakru alainaa, maa da’aa lillahi daa’i Artinya "Wajiblah kita bersyukur atasnya, ketika seorang penyeru mengajak kepada Allah." َ يُّهَا الْمَبْعُوْثُ فِيْنَا، جِئْتَ بِالْأَمْرِ الْمُطَاعِ Ayyuhal mab'utsuu fiinaa, ji'ta bilamril mutho' Artinya "Wahai yang diutus kepada kami, engkau datang dengan perintah yang ditaati." أَنْتَ غَوْثُنَا جَمِيْعًا، يَا مُجَمَّلَ الطِّبّاعِ Anta ghoutsuna jamii’an, ya mujammalath thibaa’i Artinya "Engkaulah pelindung kami, wahai yang indah budi."کُنْ شَفِيْعًا يَاحَبِيْبِیْ، يَوْمَ حَشْرٍ وَاجْتِمَاعِ Kun syafii'an ya habiibii, yauma hasrin wajtimaa'i Artinya "Jadilah engkau sebagai pemberi syafa'at duhai kekasihku, pada hari berhimpun dan berkumpulnya seluruh makhluk." رَبَّنَا صَلِّ عَلَیْ مَنْ، حَلَّ فِیْ خَيْرِ الْبِقَاعِ Robbanaa sholli 'ala man, halli fii khoiril biqoo’i Artinya "Wahai Tuhan Pemelihara kami, limpahkanlah sholawat ke atas dia yang tinggal di tanah lapang." وَاسْبِلِ السِّتْرَ عَلَيْنَا، وَاکْفِنَا شَرَّ النِّزَاعِ Wasbilis sitro 'alainaa, wakfiinaa sirron nizaa’i Artinya "Rentangkanlah penutup aib atas kami, dan hindarkanlah kami dari buruknya perselisihan." وَأَغِثْنَا فِی الْبَلَايَا، يَا مُغِيْثًا کُلَّ دَاعِ Wa aghitsna fiil balaayaa, yaa mughitsa kulli daa’i Artinya "Tolonglah kami dalam menghadapi cobaan, Wahai Dzat Pemberi pertolongan kepada setiap yang berdoa." Baca Juga Lirik dan Chord Gitar 'Yasir Lana', Sholawat Bikin Adem di Hati وَصَلَاةُ اللهِ دَوَامَا، لِلنَّبِیِّ شَمْسِ الْبِقَاعِ Wa sholatullahi dawaamaa, linnabiyyi syamsil biqoo'i Artinya "Sholawat dari Allah senantiasa tercurah, kepada Nabi Sang Mentari di tanah lapang." وَكَذَا اَلٍ وَصَحْبٍ، مَاسَعَی لِلهِ سَاعِ Wakadza alin wa shohbin, maa sa'aa lillahi saa’i Artinya "Dan pahala ata keluarga dan sahabatnya, selama seorang pemohon memohonkannya."Demikian ulasan mengenai lirik sholawat 'Thola'al Badru Alaina' sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat. Baca berita update lainnya dari di Google News Baca Juga Lirik Sholawat Asyghil Arab, Latin dan Terjemahan Lengkap dengan Keutamaannya طلع البدر علينا ¤ من ثنية الوداعThola’al badru alaynâ min tsaniyyatil wadâ’iوجب الشکر علينا ¤ ما دعا لله داعWajabasy-syukru alaynâ mâ da’â lillâhi dâ’îأيها المبعوث فينا ¤ جئت بالأمر المطاعAyyuhâl mab’ûtsu fînâ ji,ta bil amril muthô’iأنت غوثنا جميعا ¤ يا مجمل الطباعAnta ghoutsunâ jamî’ân yâ mujammalath-thibâ’iکن شفيعا ياحبيبی ¤ يوم حشر واجتماعKun syafî’ân yâ habîbî yauma hasyrin wajtimâ’iربنا صل علی من ¤ حل فی خير البقاعRobbanâ sholli alâ man halla fî khoiril biqô’iواسبل الستر علينا ¤ واکفنا شر النزاعFasbilis-sitro alaynâ wakfinâ syarron-nizâ’iو أغثنا فی البلايا ¤ يا مغيثا کل داعWa aghitsnâ fîl balâyâ yâ mughîtsân kulla dâ’iوصلاة الله دواما ¤ للنبی شمس البقاعWa sholâtullâhi dawâmâ linnabiy syamsil biqô’iوگذا ال وصحب ¤ ماسعی لله ساعWa kadzâ âlin wa shohbin mâ sa’â lillâhi sâ’iﻃﻠﻊ ﺍﻟﺒﺪﺭ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﺛﻨﻴﺎﺕ ﺍﻟﻮﺩﺍﻉﻭﺟﺐ ﺍﻟﺸﻜﺮ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﺎ ﺩﻋﻰ ﻟﻠﻪ ﺩﺍﻉﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻤﺒﻌﻮﺙ ﻓﻴﻨﺎ ﺟﺌﺖ ﺑﺎﻷﻣﺮ ﺍﻟﻤﻄﺎﻉﺟﺌﺖ ﺷﺮﻓﺖ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻣﺮﺣﺒﺎً ﻳﺎ ﺧﻴﺮ ﺩﺍﻉﻃﻠﻊ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻟﻤﺒﻴﻦ ﻧﻮﺭ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦﻧﻮﺭ ﺃﻣﻦ ﻭﺳﻼﻡ ﻧﻮﺭ ﺣﻖ ﻭﻳﻘﻴﻦﺳﺎﻗﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺭﺣﻤﺔ ﻟﻠﻌﺎﻟﻤﻴﻦﻓﻌﻠﻰ ﺍﻟﺒﺮ ﺷﻌﺎﻉ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﺷﻌﺎﻉﻣﺮﺳﻞ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﺟﺎﺀ ﻧﻄﻘﻪ ﻭﺣﻲ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀﻗﻮﻟﻪ ﻗﻮﻝ ﻓﺼﻴﺢ ﻳﺘﺤﺪﻯ ﺍﻟﺒﻠﻐﺎﺀﻓﻴﻪ ﻟﻠﺠﺴﻢ ﺷﻔﺎﺀ ﻓﻴﻪ ﻟﻠﺮﻭﺡ ﺩﻭﺍﺀﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻬﺎﺩﻱ ﺳﻼﻣﺎً ﻣﺎ ﻭﻋﻰ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﺍﻉﺟﺎﺀﻧﺎ ﺍﻟﻬﺎﺩﻱ ﺍﻟﺒﺸﻴﺮ ﻣﻄﺮﻕ ﺍﻟﻌﺎﻧﻲ ﺍﻷﺳﻴﺮﻣﺮﺷﺪ ﺍﻟﺴﺎﻋﻲ ﺇﺫﺍ ﻣﺎ ﺃﺧﻄﺄ ﺍﻟﺴﺎﻋﻲ ﺍﻟﻤﺴﻴﺮﺩﻳﻨﻪ ﺣﻖ ﺻُﺮﺍﺡ ﺩﻳﻨﻪ ﻣﻠﻚ ﻛﺒﻴﺮﻫﻮ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻧﻌﻴﻢ ﻭﻫﻮ ﻓﻲ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﻣﺘﺎﻉﻫﺎﺕ ﻫﺪﻱ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﺎﺕ ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ﺍﻟﻤﻌﺠﺰﺍﺕﻟﻴﺲ ﻟﻼﺕ ﻣﻜﺎﻥ ﻟﻴﺲ ﻟﻠﻌﺰﻯ ﺛﺒﺎﺕﻭﺣّﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻭﺣﺪ ﺷﻤﻠﻨﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺸﺘﺎﺕﺃﻧﺖ ﺃﻟﻔﺖ ﻗﻠﻮﺑﺎً ﺷﻔﻬﺎ ﻃﻮﻝ ﺍﻟﺼﺮﺍﻉﻃﻠﻊ ﺍﻟﺒﺪﺭ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﺛﻨﻴﺎﺕ ﺍﻟﻮﺩﺍﻉﻭﺟﺐ ﺍﻟﺸﻜﺮ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﺎ ﺩﻋﻰ ﻟﻠﻪ ﺩﺍﻉﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻤﺒﻌﻮﺙ ﻓﻴﻨﺎ ﺟﺌﺖ ﺑﺎﻷﻣﺮ ﺍﻟﻤﻄﺎﻉﺟﺌﺖ ﺷﺮﻓﺖ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻣﺮﺣﺒﺎً ﻳﺎ ﺧﻴﺮ ﺩﺍﻉ___RASULULLAH shalallahu alayhi wa’alihi wasallam tidak mau berpisah dengan orang2 yang mencintai beliau. Beliauselalu ingin dekat dengan mereka. Dijelaskan saat Rasul selesai dari Fatah Makkah,, kaum Anshar merasa cemburu melihat kaum muhajjirin mendapatkan ghanimah. Karena Rasul shallallahu alaihi wasallam membagi bagi ghanimah disaat selesai perang Hunain didalam riwayat yang Tsiqah selesai perang Hunain, Rasul membagi bagi kaum Muhajirin, karena mereka sudah kembali ke Makkah, tidak tinggal terus di Makkah balik lagi bersama Rasul ke Madinah, maka Rasul shallallahu alaihi wasallam kasihan melihat kaum Muhajirin sudah pulang kampung, di tinggal kampungnya ingin bersama Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Maka Rasul membagi2 ghanimah kepada Muhajirin dan pada mu’allaf dan kaum Anshar tidak diberi sehingga kaum Anshar mengeluh “Disaat kami sulit kami yang dipanggil” ketika Rasul dalam desakan diperang Hunain, Rasul berbalik ke kanan dan kirinya dan berkata “Wahai kaum Anshar…” maka Anshar pun turun dari atas bukit – bukit dan berkata “Labbaik wa sa’daik ya Rasulullah” wahai Rasul kami datang, kami datang, kami bersamamu”, Mereka turun dari atas bukit dengan panggilan Nabi shallallahu alaihi wasallam, maka kaum anshar berkata “Saat sulit kami yang dipanggil, tapi saat bagian pembagian kami tidak di beri..”Rasul shallallahu alaihi wasallam menjawab “Mereka kaum muhajjirin kembali kerumah2 mereka membawa ghanimah, membawa harta, membawa kambing, membawa onta, membawa kerbau, dan kalian belum cukupkah jika aku pulang ketempat kampung2 kalian, aku datang untuk kalian tidak cukupkah aku untuk kalian? Maka mereka ku berikan harta tetapi kalian ku berikan diriku”Maka bergembiralah kaum Anshar mendengarnya “Sudah Ya Rasulullah, cukup ya Rasulullah kami sangat gembira” Rasul shallallahu alaihi wasallam bersabda untuk menenangkan kaum Anshar seraya berkata “Jika seandainya kaum Anshar meninggalkan Madinah pergi kelembah lain, aku akan ikut bersama kaum Anshar, jika seandainya kaum Anshar pergi kesuatu perbukitan keluar dari Madinah aku akan bersama kaum Anshar, jika bukan karena hijrah aku adalah dari orang Anshar” kata Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam”.Sedemikian cintanya Rasulullah tidak mau berpisah dengan para kekasihnya, kaum Anshar terkenal sangat cinta pada Nabi Muhammad shallallahu alaihiwasallam, saat beliau datang maka THOLA’AL BADRU ALAINA bergemuruh dengan rebana menyambut kedatangan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Disaat Rasul yang terusir disemua wilayah, terusir di Makkah, terusir di Tha’if dan di tempat lainnya namun di Madinah justru di sambut dengan hangat oleh Kaum Anshor, maka saat itu Rasul shallallahu alaihi wasallam tidak lupa cintanya kaum Anshar, yang selalu tidak ingin pisah dengan Rasul shallallahu alaihi pecintahabibana/wordpress/com